Viking, perusahaan pelayaran yang berbasis di Swiss, telah mengumumkan bahwa satu orang tewas dan empat orang terluka setelah gelombang besar menghantam salah satu kapal perusahaan di Antartika. Berita AFP laporan itu kapal pesiar Viking Polaris dilanda gelombang saat badai pada hari Selasa. Kapal itu berangkat dari Antartika ke Ushuaia di Argentina, kota paling selatan di dunia.
Viking Polaris mengalami kerusakan ringan, termasuk beberapa jendela pecah, dan saat ini berlabuh di Ushuaia. Viking Polaris tujuh dek sepanjang 665 kaki baru dibangun tahun ini dan dapat menampung hingga 378 tamu. Meski kapalnya relatif baik, sayangnya penumpangnya tidak. Viking dibebaskan pernyataan yang berbunyi, “Dengan sangat sedih kami mengonfirmasi seorang tamu meninggal setelah insiden itu. Kami telah memberi tahu keluarga tamu dan menyampaikan simpati terdalam kami. Kami akan terus menawarkan dukungan penuh kami kepada keluarga dalam beberapa jam dan hari ke depan.”
Menurut Layanan Kelautan Nasional AS, gelombang nakal telah diterima sebagai nyata oleh para ilmuwan selama beberapa dekade terakhir setelah bertahan berabad-abad sebagai legenda maritim. Gelombang ini tidak dapat diprediksi dan sangat berbahayakita. Gelombang nakal bisa berukuran dua kali lipat dari gelombang di sekitarnya, bergerak melawan angin yang ada, dan tampak seperti dinding air.
Viking telah membatalkan rencana perjalanan terjadwal berikutnya dari kapal ini. Perusahaan pelayaran menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan menawarkan dukungan kepada otoritas terkait.