Eropa Dapat Melarang Kru Filipina Dari Kapal Kargo, Mengguncang Industri yang Sudah Kacau

Gambar untuk artikel berjudul Eropa Bisa Melarang Awak Filipina dari Kapal Kargo, Mengguncang Industri yang Sudah Kacau

Foto: Thierry Monasse (Gambar Getty)

Komisi Eropa sedang mempertimbangkan pelarangan kapal yang terdaftar di negara-negara Uni Eropa menggunakan awak kapal pelaut dari orang Filipina. Larangan tersebut dapat berdampak drastis pada pelayaran global: Saat ini, one dari empat awak kapal dagang di seluruh dunia berasal dari Filipina. Dan Uni Eropa adalah yang kedua hanya ke Panama dalam tonase pedagang kotor. Jika larangan ini lolos, itu siap untuk bergoyang sebuah industri yang telah berjuang selama bertahun-tahun.

Deutsche Welle laporan larangan sedang dipertimbangkan setelah audit oleh Badan Keselamatan Maritim Eropa. Regulator Eropa menemukan bahwa lembaga pendidikan maritim di orang Filipina tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi dan Pengawasan Pelaut. Jika Komisi Eropa memutuskan untuk mengambil tindakan, Uni Eropa tidak akan lagi mengakui sertifikasi kompetensi yang diterbitkan di Filipina. Sertifikat saat ini akan diakui sampai habis masa berlakunya, paling lama lima tahun dari sekarang.

Kesalahan atas ketidakpatuhan telah ditimpakan kepada pemerintah Filipina. Edwin Dela Cruz, dari kelompok hak asasi migran Filipina Migrante International, diberi tahu Deutsche Welle:

“Pemerintah bergantung pada lembaga pendidikan swasta untuk menyediakan pendidikan maritim, tetapi belum memberi mereka subsidi yang cukup untuk meningkatkan fasilitas mereka agar sesuai dengan standar internasional. Pemerintah menghasilkan begitu banyak uang dari pelaut. Mereka setidaknya harus memberi mereka pelatihan terkini dan bukan tindakan sementara.”

Menurut Bank Sentral Filipina, para pelaut mengirim pulang lebih dari $6 miliar ke Filipina karena mereka bekerja di kapal yang terdaftar di negara-negara di seluruh dunia. Itu di pemerintah Filipina kepentingan terbaik untuk menjaga agar institusi swasta tetap patuh. Sekarang, ratusan ribu pelaut bisa kehilangan pekerjaan mereka dan industri perkapalan global bisa kehilangan sebagian besar dari itu tenaga kerja yang membuatnya tetap berjalan.