Metode Pembelajaran BTQ Pada Anak Sekolah Dasar

Saat di sekolah dasar anak memang sudah mendapatkan pelajaran agama di sekolahnya namun ternyata dalam pelajaran tersebut masih belum membahas atau mengajarkan cara membaca alquran yang baik dan benar pada anak. Bagi anak yang tidak mengikuti sekolah keagaaman non formal pasti hal tersebut cukup mempengaruhi tingkat kemampuan anak dalam membaca alquran.

Oleh karena itu pemberian pembelajaran BTQ pada anak sekolah dasar juga dibutuhkan karena pembelajaran itu akan menjadi bekal bagi anak kedepannya. Bayangkan bagaimana jika anak di usia yang sudah dewasa masih belum bisa membaca alquran karena semasa kecilnya tidak pernah belajar, hal seperti ini pasti akan mengganjal di kehidupan anak kedepannya.

Pemberian metode pembelajaran BTQ pun dianggap cocok diberikan pada anak sekolah dasar karena saat itu anak masih kecil dan masih cukup sepat tanggap untuk menerima ilmu – ilmu baru dari gurunya. Terlebih sampai kapanpun anak yang beragama Islam harus bisa membaca alquran, jadi hal seperti ini sangat penting diajarkan dan masuk kedalam materi pembelajaran di sekolah.

Metode pembelajaran BTQ ini juga dianggap sebagai metode yang paling cocok karena cara pengajarannya yaitu dengan diberikan buku modul sebanyak 6 jilid yang sudah disesuaikan urutannya. Sehingga anak bisa dengan mudah mempelajari bacaan dan juga cara menulis huruf hijaiyah dari dasarnya

Buku BTQ sendiri terdiri dari 6 jilid buku yang setiap jilid bukunya memiliki materi and juga isi yang berbeda – beda. Dengan bantuan buku tersebut anak akan lebih termotivasi untuk belajar karena setiap jilid bukunya memiliki tingkatan kesulitan tersendiri.

Nantinya anak akan melewati buku BTQ kelas 1, BTQ kelas 2, BTQ kelas 3, BTQ kelas 4, BTQ kelas 5, dan BTQ kelas 6 sebelum akhirnya anak bisa memulai membaca alquran sendiri. Sebelumnya anak pun akan diberikan pembelajaran tentang ilmu tajwid agar bacaan alqurannya benar.

Selama pembelajaran BTQ ini sebaiknya anak didampingin dengan guru agama ayng kompeten ataupun bisa dengan ustadz/ustadzah agar ketika anak salah atau ketika anak tidak tahu anak bisa bertanya kepada seseorang yang memang mengerti tentang penjelasan mengenai tata cara membaca hruuf hijaiyah ini.

Metode pembelajaran BTQ ini juga bisa dilakukan diluar jam pokok pelajaran atau dijadikan sebagai ekstrakulikuler di sekolahan karena biasanya jika masuk kedalam jam pelajaran maka anak akan kurang fokus dan terbagi dengan materi – materi lain yang sebelumnya sudah dipelajari.

Nantinya anak akan selalu dipantau oleh guru yang bersangkutan terkait progressnya selama mempelajari baca tulis alquran ini. Anak akan melewari 6 jilid modul pembelajaran sebelum akhirnya anak bisa mulai membaca langsung Alquran besar.

Meskipun metode pengajaran BTQ ini masih memiliki beberapa kendala dan kekuranagan tetapi metode pembelajaran ini tetap menjadi salah satu metode yang sering dipilih karena dianggap metode yang paling cepat digunakan untuk mengajarkan anak bisa baca tulis alquran.

Kedepannya dengan diterapkannya metode pengajaran BTQ di sekolah – sekolah ini akan semakin menghapuskan tingkat buta huruf hijaiyah di kalangan anak sekolah. Selain itu pengajaran seperti ini juga akan mencetak genarasi – generasi baru yang bertaqwa dan mencintai alquran dan memahami isi kandungan di dalamnya.

Marilah kita sukseskan untuk mencetak genarasi anak emas yang mencintai dan menjunjung tinggi Alquran dan segala sesuatu yang sudah dijelaskan didalamnya.